Spesialisasi Hewan Ternak Jenis Sapi Pejantan yang Kami Kuasai dan Kami Kembangkan adalah FRIES HOLLAND/HOLSTEIN FRIESIAN.
Sapi Fries Holland atau FH, di Amerika Serikat disebut dengan Holstein Friesian atau disingkat Holstein, sedangkan di Eropa disebut Friesian. Bobot sapi betina dewasa ideal adalah 628Kg, sedangkan pejantan adalah 1.000Kg lebih. Sapi FH adalah sapi perah yang produktivitas susu nya tertinggi dibanding bangsa-bangsa/jenis sapi perah lainnya, dengan kadar lemak susu yang rendah, rata-rata produksi susu yang dihasilkan adalah 15liter/ekor dalam satu hari dengan kadar lemak 3,65%.
Bangsa/Jenis sapi FH murni warna bulunya hitam dan putih atau merah dan putih dengan dengan batas-batas warna yang jelas. Sapi FH baik untuk menghasilkan daging (beef) karena tumbuhnya cepat dan menghasilkan karkas yang sangat baik. bobot lahir anak sapi tinggi yaitu 43Kg, tambahan lain adalah warna lemak daging putih, sehingga baik sekali untuk produksi Veal (daging anak sapi). Sapi FH termasuk jenis sapi yang masak kelamin lambat tidak seperti sapi-sapi bangsa/jenis jersey dan guernsey yang masak lebih dini, hal ini membuat pertubuhan protein pada sapi jenis FH lebih optimal terhadap kualitas daging (beef).
Sapi FH berasal dari Belanda (Propinsi Benlanda Utara) Friesland Barat, Bangsa/Jenis sapi FH terbentuk dari nenek moyang sapi liar Bos (Taurus) typicus primigenius yang ditemukan di negeri Belanda 2000 tahun yang lalu. Sapi FH dapat merumput degan baik pada padang rumput yang baik , oleh karena itu sapi jenis itu di golongkan kepada jenis sapi jinak dan mudah untuk di lepas juga untuk dikandangkan, namun sangat sensitif terhadap cuaca dan makanan.
Produktivitas ternak merupakan fungsi dari faktor genetik dan faktor lingkungan. faktor genetik merupakan faktor yang menentukan kemampuan produksi, sedangkan faktor lingkungan merupakan faktor yang menentukan kemampuan produksi sesuai dengan kemampuannya, digolongkan kedalam dua bagian yaitu (1) Faktor lingkungan yang dapat dikendalikan seperti kualitas pakan dan manajemen pemeliharaan. (2) Faktor lingkungan yang tidak dapat dikendalikan seperti keadaan suhu lingkungan (iklim dan cuaca). Sapi FH terlebih untuk sapi potong (pejantan) harus dipelihara pada kondisi lingkungan yang nyaman (comfort zone) dengan batas maksimum dan minimum temperatur dan kelembaban lingkungan berada pada thermo neutral zone agar berproduksi dengan optimal, dan bila diluar kondisi ini maka sapi akan lebih mudah stress.
_
Bangsa/Jenis sapi FH murni warna bulunya hitam dan putih atau merah dan putih dengan dengan batas-batas warna yang jelas. Sapi FH baik untuk menghasilkan daging (beef) karena tumbuhnya cepat dan menghasilkan karkas yang sangat baik. bobot lahir anak sapi tinggi yaitu 43Kg, tambahan lain adalah warna lemak daging putih, sehingga baik sekali untuk produksi Veal (daging anak sapi). Sapi FH termasuk jenis sapi yang masak kelamin lambat tidak seperti sapi-sapi bangsa/jenis jersey dan guernsey yang masak lebih dini, hal ini membuat pertubuhan protein pada sapi jenis FH lebih optimal terhadap kualitas daging (beef).
Sapi FH berasal dari Belanda (Propinsi Benlanda Utara) Friesland Barat, Bangsa/Jenis sapi FH terbentuk dari nenek moyang sapi liar Bos (Taurus) typicus primigenius yang ditemukan di negeri Belanda 2000 tahun yang lalu. Sapi FH dapat merumput degan baik pada padang rumput yang baik , oleh karena itu sapi jenis itu di golongkan kepada jenis sapi jinak dan mudah untuk di lepas juga untuk dikandangkan, namun sangat sensitif terhadap cuaca dan makanan.
Produktivitas ternak merupakan fungsi dari faktor genetik dan faktor lingkungan. faktor genetik merupakan faktor yang menentukan kemampuan produksi, sedangkan faktor lingkungan merupakan faktor yang menentukan kemampuan produksi sesuai dengan kemampuannya, digolongkan kedalam dua bagian yaitu (1) Faktor lingkungan yang dapat dikendalikan seperti kualitas pakan dan manajemen pemeliharaan. (2) Faktor lingkungan yang tidak dapat dikendalikan seperti keadaan suhu lingkungan (iklim dan cuaca). Sapi FH terlebih untuk sapi potong (pejantan) harus dipelihara pada kondisi lingkungan yang nyaman (comfort zone) dengan batas maksimum dan minimum temperatur dan kelembaban lingkungan berada pada thermo neutral zone agar berproduksi dengan optimal, dan bila diluar kondisi ini maka sapi akan lebih mudah stress.
_